Analisis Pengendalian Persediaan Barang Gudang Ban Luar dan Ban Dalam Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ)

Authors

  • Anthonius Dhinar Program Studi Teknik Rekayasa Logistik, Politeknik Sinarmas Berau, Kalimantan Timur
  • Feriza Ayu Wardhani Program Studi Teknik Rekayasa Logistik, Politeknik Sinarmas Berau, Kalimantan Timur
  • Deri Maryadi Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Tridinanti, Palembang, Sumatera Selatan

Keywords:

Economic Order Quantity, Re-order Point, Safety Stock

Abstract

The company's operational activities often experience problems with warehouse inventory which often experience a shortage of inventory. This deficiency causes operational activities to stop. This study aims to analyze inventory control of outer tire and inner tube warehouses using the Economic Order Quantity (EOQ). The results of the study show that the frequency of ordering with the old method is 67 times with an average order of 4 pcs, whereas according to the EOQ method, the frequency of orders that should be made is 21 times with 13 pcs/order, while the frequency of ordering with the old method is 25 times with the average order is 12 pcs and according to the EOQ method, the order frequency is 36 times with a quantity per message of 8 pcs. Safety stock according to the EOQ method for outer tires is 1.6 pcs and for inner tubes is 1.4 pcs, while the method applied by the company does not carry out safety stock. Re-Order Point of the old method is when the stock is less than 3 pcs, whereas according to EOQ, Re-order when the stock is only 4.6 pcs and the inner tube is 4.4 pcs. The total cost of inventory for outer tire and inner tube warehouses in 2021 using the EOQ method is less than company policy. The total inventory cost from the EOQ method for the outer tires was Rp. 441,325.88 and for the inner tubes was Rp. 570,497.57, while for the outer tires was Rp. 8,949,666 and the inner tubes were Rp. 8,631,635.

Abstrak

 

Kegiatan operasional perusahaan sering mengalami permasalahan pada persediaan gudang yang sering mengalami kekurangan persediaan Kekurangan tersebut mengakibatkan kegiatan operasional terhenti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengendalian persediaan barang gudang ban luar dan ban dalam dengan menggunakan Economic Order Quantity (EOQ). Hasil dari penelitian bahwa frekuensi pemesanan dengan metode lama adalah sebanyak 67 kali dengan rata-rata pemesanan 4 pcs, sedangkan menurut metode EOQ, frekuensi pemesanan yang seharusnya dilakukan adalah 21 kali dengan 13 pcs/order, sedangkan frekuensi pemesanan dengan metode lama adalah 25 kali dengan rata-rata pemesanan sebanyak 12 pcs dan menurut metode EOQ, frekuensi pemesanan adalah sebanyak 36 kali dengan kuantitas per pesan 8 pcs. Safety stock menurut metode EOQ untuk ban luar adalah sebesar 1,6 pcs dan ban dalam adalah sebesar 1,4 pcs, sedangkan metode yang diterapkan perusahaan tidak melakukan persediaan pengaman. Re-Order Point metode lama adalah ketika stock kurang dari 3 pcs, sedangkan menurut EOQ, Re-order ketika stock tinggal 4,6 pcs dan ban dalam 4,4 pcs. Total biaya persediaan pada barang gudang ban luar dan ban dalam tahun 2021 dari metode EOQ lebih kecil dibanding kebijakan perusahaan. Total biaya persediaan dari metode EOQ pada ban luar sebesar Rp 441.325,88 dan pada ban dalam sebesar Rp 570.497,57, sedangkan untuk ban luar adalah sebesar Rp 8.949.666 dan pada ban dalam adalah sebesar Rp 8.631.635.

Downloads

Published

2023-06-06

How to Cite

Dhinar, A., Feriza Ayu Wardhani, & Deri Maryadi. (2023). Analisis Pengendalian Persediaan Barang Gudang Ban Luar dan Ban Dalam Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ). JIeTri : Journal of Industrial Engineering Tridinanti, 1(01), 27–34. Retrieved from https://ejournal.univ-tridinanti.ac.id/index.php/Jietri/article/view/88