ANALISIS JENIS DAN MAKNA SISINDIRAN MASYARAKAT DESA TELUK KECAMATAN LABUAN SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA

ANALYSIS OF THE TYPES AND MEANING OF SISINDIRAN COMMUNITY OF TELUK VILLAGE, LABUAN DISTRICT AND ITS USE AS LEARNING MATERIAL FOR LITERARY APPRECIATION

Authors

  • Sopyan Sauri Universitas Mathla'ul Anwar Banten
  • Purlilaiceu Universitas Mathla’ul Anwar Banten
  • Sadam Husen Universitas Mathla’ul Anwar Banten

DOI:

https://doi.org/10.52333/didactique.v5i2.685

Keywords:

Jenis dan Makna Sisindiran , Bahan Pembelajaran

Abstract

ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan sastra lisan sisindiran yang terdapat di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang Banten, dan pemanfaatannya sebagai bahan pembelajaran apresiasi sastra. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini berupa sisindiran yang terdapat di Desa Teluk Kecamatan Labuan Pandeglang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode content analysis (analisis isi) dengan langkah penelitian kualitatif menggunakan model Milles dan Hubberman. Hasil temuan penelitian di dapatkan sebanyak 31 sisindiran dengan rincian 10 rarakitan, 18 paparikan dan 3 wawangsalan. Selanjutnya makna yang terdapat pada sisindiran di Desa Teluk Kecamatan Labuan Pandeglang cukup beragam. Antara lain sisindiran bermakna silih asih (kasih sayang), seseberd (lelucon atau menyindir), dan piwuruk (nasihat). Hasil analisis sisindiran yang terdapat di Desa Teluk Kecamatan Labuan Pandeglang ini direkomedasikan untuk dipertimbangkan sebagai bahan pembelajaran apresiasi sastra guna meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan analisis karya sastra. Selain itu, sebagai langkah strategis upaya mengenalkan dan melestarikan sastra daerah kepada siswa sebagai generasi penerus bangsa.

ABSTRACT: This research aims to find out and describe satirical oral literature found in Teluk Village, Labuan Pandeglang District, and its use as learning material for literary appreciation. This study used descriptive qualitative method. The data source in this research is satire found in Teluk Village, Labuan Pandeglang District. Data collection techniques use survey techniques, interview techniques and documentation techniques. The data analysis technique uses the content analysis method with qualitative research steps using the Milles and Hubberman model. The results of the research findings were 31 satires with details of 10 rarakitans, 18 paparikan and 3 wawangsalans. Furthermore, the meaning contained in sisindiran in Teluk Village, Labuan Pandeglang District is quite diverse. Among other things, sisindiran means silih asih (affection), seseberd (joke or sarcasm), and piwuruk (advice). The results of the analysis of satire found in Teluk Village, Labuan Pandeglang District, are recommended for consideration as learning material for literary appreciation in order to improve students' abilities in analyzing literary works, as well as as a strategic step in efforts to introduce and preserve regional literature to students as the nation's next generation.

References

Amir, Adriyetti. (2013). Sastra lisan Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

Endraswara, Suwardi. (2018). Antropologi Sastra Lisan: Perspektif, Teori dan Praktik Pengkajian. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Halil, Muamar Abd. (2016). Kajian Budaya Sastra Lisan Pandara dan Sisindiran. Edukasi, Jurnal Pendidikan. Vol. 14 No.1 Januari 2016. 423-442. https://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/edu/article/view/186

Juwati. (2018). Sastra Lisan Bumi Silampari: Teori, Metode dan Penerapannya. Yogyakarta: Deeppublish.

Kosasih, E. (2021). Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Bumi Aksara

Masduki, Aam. (2013). Puisi Sisindiran Bahasa Sunda di Kabupaten Bandung (Kajian Isi dan Fungsi). Patanjala, Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya. Vol 5 No 2 Juni 2013. 1-22.

http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/148

Moleong. (2018). Metode Penlitian Kualitatif. Bandung :Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Wardah, Eva Syarifah. (2015). Pantun Sisindiran di Banten: Fungsi dan Nilai-nilai Budaya yang Terkandung di dalamnya. Tsaqofah, Jurnal Agama dan Budaya. Vol. 13 No. 2 (Juli-Desember) 2015. 161-172. https://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/tsaqofah/article/view/3409

Wijana, I Dewa Putu. (2015). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Downloads

Published

31.07.2024

How to Cite

Sopyan Sauri, Purlilaiceu, & Sadam Husen. (2024). ANALISIS JENIS DAN MAKNA SISINDIRAN MASYARAKAT DESA TELUK KECAMATAN LABUAN SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA: ANALYSIS OF THE TYPES AND MEANING OF SISINDIRAN COMMUNITY OF TELUK VILLAGE, LABUAN DISTRICT AND ITS USE AS LEARNING MATERIAL FOR LITERARY APPRECIATION. JURNAL DIDACTIQUE Bahasa Indonesia, 5(2), 131–141. https://doi.org/10.52333/didactique.v5i2.685

Issue

Section

##section.default.title##