NILAI BUDAYA DALAM CERITA RAKYAT KAYUAGUNG DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

Authors

  • Novi Santi Universitas Islam Ogan Komering Ilir Kayuagung
  • Nur Amah Universitas Islam Ogan Komering Ilir Kayuagung

DOI:

https://doi.org/10.52333/didactique.v4i2.131

Keywords:

Nilai budaya, cerita rakyat Kayuagung, Pembelajaran Bahasa Indonesia

Abstract

This research aims to describe the cultural values contained in the Kayuagung folklore and its implications for learning Indonesian in high school. According to Koentjaraningrat, cultural values are divided into five, namely (1) the nature of human life, (2) the nature of human work, (3) the nature of humans in space and time, (4) the nature of human relationships with nature, (5) the nature of human relationships with others. The method used in this research is descriptive analysis method. The data analysis technique in this study used qualitative analysis techniques. The data in this study are in the form of words that contain elements of cultural values in a series of sentences contained in the Kayuagung folklore. Of the five kinds of cultural values according to Koentjaraningrat, overall the data analyzed amounted to 64 citations. The cultural values consist of the nature of life is easy 7 quotes, the essence of life is difficult but trying to change 11 quotes, the essence of work for a better life 8 quotes, the nature of the present time 6 quotes, the essence of future time 3 quotes, the nature of humans conquering nature 8 quotes, human nature is subject to nature 1 quote, nature of vertical relationship 8 quotes, and nature of horizontal relationship 12 quotes. The conclusion of this study is the implications of this research on education, namely to preserve folklore for the younger generation so that it does not become extinct over time, become material in character education, and become material in Indonesian language learning.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai budaya yang terdapat dalam cerita rakyat Kayuagung dan Implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Nilai budaya tersebut menurut Koentjaraningrat dibagi menjadi lima yaitu (1) hakikat hidup manusia, (2) hakikat karya manusia, (3) hakikat manusia dalam ruang waktu, (4) hakikat hubungan manusia dengan alam, (5) hakikat hubungan manusia dengan sesama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode  deskriptif analisis. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kata-kata yang mengandung unsur nilai budaya dalam rangkaian kalimat yang terdapat dalam cerita rakyat  kayuagung. Dari ke lima macam nilai budaya menurut Koentjaraningrat, secara keseluruhan data yang dianalisis berjumlah 64 kutipan. Adapun nilai budaya tersebut terdiri dari hakikat hidup itu mudah 7 kutipan, hakikat hidup itu sulit tetapi berusaha diubah 11 kutipan, hakikat karya untuk hidup lebih baik 8 kutipan, hakikat waktu sekarang 6 kutipan, hakikat waktu masa depan 3 kutipan, hakikat manusia menaklukkan alam 8 kutipan, hakikat manusia tunduk pada alam 1 kutipan, hakikat hubungan vertikal 8 kutipan, dan hakikat hubungan horizontal 12 kutipan. Implikasi penelitian ini terhadap pendidikan yaitu untuk melestarikan cerita rakyat bagi generasi muda agar tidak punah seiring berjalannya waktu, menjadi bahan dalam pendidikan karakter, dan menjadi bahan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

References

Ahyar, Juni. (2019). Apa itu sastra. Yogyakarta: Deepublish

Alfianika, Ninit. (2016). Buku Ajar Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Deepublish

Al Ma’ruf, Ali Imron. (2017). Pengkajian Sastra Teori dan Aplikasi. Surakarta: CV. Djiwa Amarta Press

Astika, I Made. (2014). Sastra Lisan Teori dan Penerapannya. Yogyakarta: Grahara Ilmu.

Ayuningtyas, Dian. (2015). Nilai Budaya Pada Novel Gugur Bunga Kedaton Karya Wahyu H.R: Kajian Antropologi Sastra dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA. Tesis. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Dananjaya, James. (2007). Folklor Indonesia. Ilmu Gosip, Dongeng, Dan Lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Endraswara, Suwardi (Ed). (2013). Folklor Nusantara Hakikat, Bentuk, dan Fungsi. Yogyakarta: Ombak.

Gaffar, Zainal Abidin. (1991). Sastra Lisan Kayuagung. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Harjito, (2007). Potret Sastra Indonesia. Semarang: IKIP PGRI Semarang Press

Hasibuan, Ahmad Laut. dkk. (2017). Sastra Indonesia Yang Bersumber Dari Naskah Lama. Medan: Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Kartikasari, Apri. Suprapto, Edi. (2018). Kajian Kesusastraan Sebuah Pengantar. Madiun: CV AE Media Grafika

Koentjaningrat. (2015). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia

Michalopoulos, Stelios. Xue, Melanie Meng. (2021). Folklore. Cambridge: National Bureau of Economic Research

Pusat Bahasa. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Propp, Vladimir. (2002). Theory and History of Folklore. Minneapolis: University of Minnesota Press

Ratna, Nyoman Kurtha. (2008) Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Saleh, Hasan. dkk. 2007. Kumpulan Cerita Rakyat Ogan Komering Ilir. CV Adi Jaya Utama.

Samsu. (2017). Metode Penelitian Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Methods, serta Research and Development. Jambi: Pustaka Jambi

Suade, Gladys Gisella. (2021). Nilai Budaya Dalam Cerita Rakyat Legenda Danau Poso: Kajian Sosiologi Sastra. Skripsi. Universitas Tadulako.

Sulistyorini, Dwi. Andalas, Eggy Fajar. 2017. Sastra Lisan Kajian Teori dan Penerapannya dalam Penelitian. Malang: Madani

Sholihin, Ahmad Badrus. 2021. Buku Ajar Sastra Lisan. IAIN Jember

Syuhada. dkk. 2018. Nilai dalam Cerita Rakyat Suku Dayak Tunjung Tulur Aji Jangkat di Kutai Barat: Kajian Folklor. Universitas Mulawarman.

Downloads

Published

31.07.2023

How to Cite

Santi, N., & Nur Amah. (2023). NILAI BUDAYA DALAM CERITA RAKYAT KAYUAGUNG DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA. JURNAL DIDACTIQUE Bahasa Indonesia, 4(2), 155–161. https://doi.org/10.52333/didactique.v4i2.131

Issue

Section

##section.default.title##