KUALITAS BERBAHASA INDONESIA MAHASISWA BANDAR LAMPUNG DI TENGAH FENOMENA PENGGUNAAN BAHASA GAUL

Abstract

Abstract : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas berbahasa Indonesia mahasiswa Bandar Lampung di tengah penggunaan bahasa gaul. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Datanya diperoleh dari mahasiswa Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung dan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Malahayati. Penelitian ini menemukan bahwa kemampuan berbahasa Indonesia cukup bervariasi. Sebagian mahasiswa menunjukkan kemampuan yang baik dalam penggunaan tata bahasa, kosakata, serta kohesi dan koherensi tulisan, terutama dalam presentasi dan tugas akademik. Namun, ada juga mahasiswa yang masih mencampurkan bahasa Indonesia formal dengan bahasa sehari-hari atau bahasa gaul, baik dalam tulisan maupun percakapan, yang menunjukkan kurangnya konsistensi dalam penggunaan bahasa formal. Strategi mengembalikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama dan identitas nasional mahasiswa mencakup beberapa aspek penting. Pertama, perlu penguatan kebijakan institusi pendidikan yang mewajibkan penggunaan Bahasa Indonesia dalam kegiatan akademik dan non-akademik. Kedua, peningkatan kualitas pengajaran bahasa dengan pendekatan praktis, meliputi menulis akademik dan berbicara di depan umum. Ketiga, pemanfaatan teknologi dan media digital untuk menciptakan konten menarik dalam Bahasa Indonesia. Keempat, penguatan Unit Kegiatan Mahasiswa bahasa. Kelima, peran Bahasa Indonesia dalam penulisan ilmiah harus diperkuat, baik oleh mahasiswa maupun dosen. Keenam, kolaborasi dengan berbagai institusi dan media untuk mempromosikan penggunaan Bahasa Indonesia di kampus. Penerapan strategi-strategi ini diharapkan mampu mengembalikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama di kalangan mahasiswa.

Abstract : This study aims to examine the Indonesian language proficiency of students in Bandar Lampung amidst the phenomenon of slang language usage. This research is a field study, with data collected from students of the Faculty of Sharia at UIN Raden Intan Lampung and students of the Faculty of Law at Universitas Malahayati. The study found that Indonesian language proficiency among students varied significantly. Some students demonstrated good proficiency in grammar, vocabulary, as well as coherence and cohesion in writing, particularly in presentations and academic assignments. However, other students still mixed formal Indonesian with everyday language or slang, both in writing and conversation, which indicates a lack of consistency in using formal language. The strategies to restore Indonesian as the primary language and national identity among students include several important aspects. First, there needs to be a strengthening of institutional policies that require the use of Indonesian in both academic and non-academic activities. Second, improving the quality of language teaching with a practical approach, including academic writing and public speaking. Third, the use of technology and digital media to create engaging content in Indonesian. Fourth, strengthening the language-related student activity units (UKM) and study groups can encourage language skills beyond the formal academic context. Fifth, the role of Indonesian in scientific writing must be reinforced, both by students and lecturers. Sixth, collaboration with various institutions and media outlets to promote the use of Indonesian on campus. The implementation of these strategies is expected to restore Indonesian as the main language among students.